Bab 378
Valencia tertegun sejenak sepertinya dia tidak menyangka Lorenzo akan bertanya seperti itu.
Dia pun mengiakan.
"Dia bahkan tahu kamu suka warna biru." Lorenzo mengangkat sudut bibirnya, terlihat seperti tersenyum, tetapi nada bicaranya lebih asam dari lemon. "Bagus."
Valencia mengencangkan bibirnya. Tatapannya melirik sekilas buket bunga segar berwarna biru di bangku samping pengemudi.
Selera Lorenzo selalu bagus. Dia juga sangat detail dalam memberi bunga. Buket bunga itu sangat cocok dengan selera Valencia.
Lorenzo menyadari Valencia menatap buket bunga di bangku samping pengemudi.
Nada bicara Lorenzo menunjukkan ekspresi apa pun. Dia berkata, "Sebenarnya aku ingin kasih kamu, tapi kamu sudah punya satu buket bunga, sepertinya buket ini akan mubazir."
Saat mendengar ucapannya, Valencia tidak tahu harus berkata apa. Dia hanya berkata, "Kalau begitu ... aku pergi dulu?"
Usai berbicara, Valencia berbalik hendak berjalan pergi.
"Sebentar!" Suara Lorenzo terdengar lebih mendesak dari sebe

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link