Bab 68
Membaca rangkaian huruf pada papan, Gea baru menyadari bahwa ternyata Tristan bisa menulis. Bisa-bisanya dia baru tahu sekarang.
Tristan baru berusia empat tahun dan bahkan belum bisa bicara, jadi Gea tak pernah menyangka bahwa bocah kecil itu sudah bisa menulis.
Dulu, Gea pernah menuliskan kata-kata sederhana untuk mengajarinya, seperti "besar" atau "kecil", "atas" atau "bawah". Namun, saat itu Tristan tampak tidak memahami kata-kata tersebut. Sekarang, Gea baru sadar, meskipun bocah ini belum bisa berbahasa lokal, ternyata dia menguasai bahasa Igris.
Tak hanya Gea, Lukman juga sama terkejutnya. Selama setengah tahun ini, dia tidak pernah tahu bahwa Tristan ternyata bisa menulis.
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Hatari, ini adalah kali pertama Tristan mengambil pena dan berusaha berkomunikasi.
Membaca kalimat itu, Gea tersenyum pada bocah kecil di depannya. "Aku nggak akan pergi," ucapnya dengan lembut.
Namun, si kecil kembali menulis. "Jangan pernah pergi."
Jangan pernah pergi
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link