Bab 58
Ketika Gea bertemu kembali dengan Steven, ia terkejut melihat pria itu telah berganti pakaian dan mengenakan cincin di jarinya.
Ia kembali mengenakan cincin kawinnya. Apa tadi Nenek mengatakan sesuatu padanya?
Dengan langkah tenang, Steven mendekatinya. Meski raut wajahnya datar, aura kewibawaan yang terpancar darinya terasa begitu kuat.
Tubuh Gea terasa membeku, ingatan akan mimpi buruk semalam kembali menghantui pikirannya.
Peristiwa semalam telah menanamkan rasa takut dalam hatinya terhadap pria itu.
Steven sama sekali tidak menghiraukannya. Ia mengangkat Tristan yang berada di sampingnya dan meninggalkan kamar itu tanpa menoleh. Kepergiannya meninggalkan kesan kuat akan sikap tegasnya.
Gea menarik napas lega, perlahan ia berdiri sambil bersandar pada tempat tidur anak. Ia memutuskan kembali ke kamarnya untuk beristirahat sejenak.
Tepat pada saat itu, Lukman masuk dengan segelas susu di tangannya.
Sambil meletakkan segelas susu, Lukman berkata kepada Gea, "Nyonya, mohon maaf atas ke
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link