Bab 44
Gea baru selesai mandi, dia mengenakan piyama sederhana dengan rambut panjangnya diikat tinggi, memperlihatkan lehernya yang panjang dan putih.
Selain itu, dia memakai sandal jepit, jari-jarinya tampak ramping, berwarna merah muda alami.
Begitu melihatnya Steven langsung bertanya, "Ada apa?"
Melihat Steven terus memandangnya, Gea secara refleks menggerakkan jari-jari kakinya. "Aku mau ngobrol soal Tristan."
Gea merasa pendek berdiri di depan Steven meski tingginya 168 cm, dia harus mendongak untuk bisa menatapnya.
Pandangan Steven beralih dari jari-jari kakinya yang mungil hingga ke wajahnya. Setelah beberapa detik, Steven berbalik dan mengajak Gea masuk.
Gea langsung mengikuti Steven masuk ke kamarnya.
Kamar Steven bernuansa abu-abu putih, sederhana tetapi elegan dan suasananya terasa dingin.
Steven membuka ruang kerjanya, lalu memanggil Gea untuk masuk.
Mendengar Steven memanggilnya, Gea lantas buru-buru masuk ke dalam.
Steven mengambil sebuah buku catatan dari rak buku dan memberika
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link