Bab 23 Menampar Wajah Medeline
Ekspresi Leonard tidak berubah saat dia mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Felicia dengan lembut.
"Halo, Nona Felicia."
Keduanya hanya bersalaman sebentar, lalu segera melepaskannya.
"Pak Leonard, kondisi Kakek Oliver untuk sementara ini nggak bermasalah, tapi kestabilan emosinya perlu diperhatikan, jangan sampai suasana hatinya terlalu emosional. Selain itu, aku berikan botol obat ini pada Kakek Oliver. Kalau nanti merasa ada ketidaknyamanan di jantung, segera makan satu butir. Kalau seperti hari ini, sakitnya parah dan sulit bernapas, makan dua butir."
Felicia menyerahkan botol obat yang tadi kepada Leonard. "Kalau Pak Leonard nggak percaya, aku bisa makan satu butir untuk menunjukkannya padamu."
Leonard tidak memercayainya. Felicia langsung mengatakan hal-hal buruk di depan. Obat ini merupakan hasil penelitian dan racikannya sendiri. Dirancang khusus untuk serangan jantung mendadak dengan efek yang sangat efektif sebagai obat darurat tanpa memberikan beban pada pasien.
Namun,
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link