Bab 182 Dia Tidak Lagi Punya Perasaan Lembut Hati
Esther tersedak oleh isak tangisnya. Air mata mulai mengalir di wajahnya sebelum dia selesai berbicara. Esther mengulurkan tangan untuk memegang tangan Felicia. Namun, Felicia dengan tenang meletakkan tangannya di belakang punggungnya.
Wajah Esther tampak terluka. Air matanya mengalir tanpa suara. Begitu Esther mengulurkan tangannya, Felicia langsung meraih tangannya.
Namun sekarang, meskipun Felicia tidak menunjukkan ekspresi penolakan apa pun, cara Felicia yang menghindar secara diam-diam itu terasa lebih menyakitkan dibanding penolakan secara terang-terangan.
Felicia mengambil tisu dan menyerahkannya kepada Esther. "Nyonya Esther, kamu nggak benar-benar mencintaiku. Jadi, kenapa mesti repot-repot berpura-pura? Apa kamu nggak lelah berpura-pura seperti ini?"
"Feli, Nenek tahu dari mana kamu mendapatkan video itu. Tapi, orang di dalam video itu benar-benar bukan Nenek."
"Nyonya Esther, kata-kata seperti itu cuma bisa menipu dirimu sendiri."
Ketika Esther tidak mengambil tisu yang diso
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link