Pengakuan Chloe
Wanita tua ini belum pikun, dia masih mengingat rintihan kesakitan Chloe tadi malam. Wanita ini menilai jika Chloe sedang sangat membutuhkan waktu sendiri. "Tuan Erland memang teralu kasar," pendapat yang tidak bisa disampaikannya.
Terkaan si wanita tua memang benar, Chloe sedang duduk di depan cermin dan benda yang baru saja dibantingnya adalah salah satu botol obat yang disediakan Erland. Setelah memaku cukup lama seiring memerhatikan kecantikan yang terganggu pikiran semrawut, Chloe meraih handphonenya, mengaktifkannya.
[Kemana saja, bagaimana malam kalian, seru sekali?] Chat dari Vian pagi-pagi sekali bersama emoticon tertawa.
"Sahabatmu itu adalah orang gila level tertinggi!" jawab Chloe dengan lisan, tapi berbeda di dalam chat. [Jangan tanyakan itu pada saya, tanya saja pada Erland.]
Vian belum membalas, tapi tidak masalah untuk Chloe karena sedang menantikan chat atau telepon dari Dean. "Pasti Dean sangat kecewa, terang-terangan Erland mengatakan ingin membuat bayi di depan Dean
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link