Obrolan Alfred dan Erland
Chloe menyetujui tanpa kata. Makan lebih baik dari pada obat-obatan yang dimaksud Erland masuk ke tubuhnya.
Setelah makan, Erland meraih handphonenya, menyambungkan pada seseorang. "Saya membutuhkan gaun terbaik, segera!"
Chloe masih berdiri di sisi Erland, dia ingin tahu gaun itu untuk siapa dan untuk apa, tapi pasti Erland tidak akan mengatakannya. "Eu ... sayang," panggil Erland sedikit canggung karena ini adalah kali pertama memanggil mesra Chloe. Biasanya panggilan sayang yang terkadang disematkannya hanya untuk main-main saja.
"Jangan memanggilku begitu," datar Chloe.
"Jangan memerintahku." Erland sedikit dibuat malu dengan panggilannya tadi, tapi maksudnya untuk menggoda Chloe, berharap wajah si gadis memerah.
Namun, kenyataannya ekpresi wajah Chloe sedatar tembok jadi Erland memilih diam hingga sampai di sebuah butik.
Rasa malas menghampiri Chloe kala masuk ke ruangan penuh gaun pesta.
Semoga Erland tidak melakukan hal memalukan lagi! Kegelisahan di hati Chloe.
"Ini dia, gaun y
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link