Cerita Masa Lalu Edward
"Ck!" Decak kecil Chloe, kemudian mulai mengambil sendok untuk mengambil makanan hanya di ujungnya saja. Saat makanan itu sampai di lidah, Chloe tidak mampu berkata-berkata untuk menyampaikan pemikirannya. Melainkan bertanya dengan serius, "Masakan siapa ini?"
Erland tersenyum santai. "Katakan dulu, bagaimana rasanya?"
Chloe mengambil makananya lagi, kali ini mengisi sendoknya dengan penuh. "Enak, kau membelinya dari restoran?"
Erland tersenyum simpul. "Syukurlah jika enak, itu masakanku."
"Hah, mana mungkin!"
"Loh, mengapa mana mungkin? Kalau tidak percaya iya sudah." Erland membalik gelas, kemudian sirup dituangkan oleh pelayan, "makanlah, saya akan sangat senang jika kau menghabiskannya."
Chloe memandangi Erland sesaat, kemudian memakan menu di hadapannya karena rasa makanan itu sangat menggoda. "Saya tidak mengira kau pandai memasak."
"Sebenarnya saya pernah mencoba menjadi chef, tapi ternyata jiwa saya lebih suka duduk di kantor," aku santai Erland seiring menyeruput sirup.
"Lebih
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link