Bab 32
Aku selalu menyukai riasan. Pertama, aku terbiasa hidup dengan keindahan. Kedua, aku ingin menyembunyikan bekas luka yang samar tapi tak terhapuskan di wajahku.
Aku memakai lipstik merah tua di bibirku dan menggulung rambut sebatas pinggang ku. Kemudian, aku mengenakan gaun mewah dan sepatu hak tinggi sebelum turun untuk membuka pintu dan menghadapnya.
Meskipun Dixon dan Lance terlihat persis sama, Lance tidak akan pernah berdiri di bawah. Itulah mengapa aku baru saja memanggil nama Dixon ketika aku keluar dari mobil.
Mata Dixon dingin dan wajahnya sangat tajam. Dia menatapku dengan kebingungan dan kewaspadaan.
Aku mengerutkan bibir dan bertanya padanya, "Apa yang kamu lakukan di sini?"
Dia tidak berbicara. Aku melanjutkan, "Ini rumahku."
Dia bertanya, berulang kali, "Rumahmu?"
Matanya bingung dan bingung.
Aku menjawab dengan pasti, "Ya, ini rumahku."
Dia tiba-tiba bertanya, "Siapa kamu?"
Angin sepoi-sepoi bertiup di rambutku. Aku mengulurkan tangan untuk merapikan rambutku dan terseny
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link