Bab 166
Senang rasanya jika aku mati karena aku bisa memberikan ginjal ini kepada Cinque.
Namun, aku masih tidak sanggup.
Aku tidak sanggup meninggalkan dunia ini.
Bagaimanapun, hidupku baru mulai terang benderang.
Polisi lalu lintas menyita ponselku dan memintaku untuk menelepon keluargaku. Aku tidak tahu mengapa tetapi orang pertama yang aku pikirkan adalah Zachary.
Aku menelepon Zachary.
Aku bergumam padanya, "Kakak Kedua, di mana kamu?"
Suara dingin itu bertanya, "Ada apa?"
"Aku dihentikan oleh polisi lalu lintas."
Ketika Zachary sampai, polisi lalu lintas menyerahkanku kepadanya, tak tahu harus berkata apa lagi. “Dia bukan orang yang jago minum-minuman beralkohol dan terus berbicara omong kosong padaku.”
Zachary memelukku saat membawaku kembali dari polisi lalu lintas. Aku menatapnya dengan bingung.
Zachary membawaku kembali ke kondominium. Aku mungkin menjadi lebih berani dan terus berada dalam pelukannya karena aku minum terlalu banyak anggur.
Saat berikutnya, aku teringat diriku dilemp
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link