Bab 113
Lance tidak terlihat di mana pun di lantai empat, setelah aku meninggalkan bangsal. Aku mengerutkan bibir sambil berpikir, 'Mungkinkah dia sudah pergi?'
Apakah Lance terburu-buru ke sini hanya untuk mengunjungi Loraine sebentar?
Ketika menuruni lift, aku dikejutkan oleh pemandangan seorang pria yang berdiri tegak di depan pintu masuk rumah sakit. Aku segera tahu bahwa Lance telah menungguku.
Hujan sudah cukup reda, gerimis dengan angin sepoi-sepoi.
Lance mengenakan setelan tipis, dengan kemeja berwarna krem di dalamnya. Di pergelangan tangannya, dia memakai jam tangan Rolex.
Lance luar biasa tinggi. Dia telah menyisir rambut hitamnya, memperlihatkan dahi yang cerah dan bersih. Dia terlihat memegang payung bambu hitam, dan ada kilatan di matanya, seolah-olah mengandung kecerahan seribu bintang.
Galaksi luas di matanya adalah tempat murni yang belum pernah aku kunjungi, dan aku masih belum pantas memilikinya saat itu.
Aku telah jatuh cinta dengan pria lain.
Seorang pria yang persis sep
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link