Bab 93
Hanya putrinya yang berpikiran sama dengan Gilbert.
Anak laki-laki yang tidak berharga itu sudah berhasil disuap hanya dengan diajak sarapan, jadi dia tidak bisa diharapkan lagi.
Begitu Kirana turun dari tempat tidur, dia langsung melihat ayahnya yang berdiri di depan pintu.
Gadis kecil itu segera melompat ke pelukan Gilbert dengan bertelanjang kaki, lalu menyentuh pipinya dengan sedikit kesusahan.
Kirana diam-diam berani berbaring di samping telinga Gilbert sambil berbisik, "Ayah."
Gilbert yang baru saja merasa kecewa, langsung sembuh saat mendengar panggilan "Ayah" dari putrinya.
Dia tersenyum, lalu mengusap kepala Kirana sambil bertanya, "Bagaimana kalau aku mencuci mukamu?"
Kirana mengangguk dengan penuh semangat.
Gilbert memeluknya, lalu menunjukkan kepada William sambil berkata, "Nggak bisa dihindari, dia suka menempel padaku. Bagaimana?"
William tersenyum ringan dan menjawab, "Bukannya Pak Gilbert harus merawat orang sakit? Kenapa kamu selalu pergi ke rumahku saat kamu punya wak
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link