Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 87

Pada saat itu, ponsel Gilbert berdering. Saat melihat identitas penelepon, dia tampak seperti disuntik oleh obat penambah semangat. Tubuhnya langsung duduk tegap di kursi. Gilbert menjawab panggilan telepon itu. Awalnya, dia merasa sedih, tetapi langsung berubah menjadi lebih lembut. "Kirana, apa kamu kangen Ayah ... kangen Paman?" Kepala kecil Kirana mengangguk berulang kali. Namun, ketika mengira ayahnya tidak bisa melihatnya sama sekali, gadis kecil itu membuka mulutnya dengan semangat dan memanggil dengan suara pelan, "Ayah." Mendengar Kirana yang memanggil dengan sebutan Ayah lagi, mata Gilbert terasa panas karena sangat terharu. Mengapa setiap Gilbert sedang dalam suasana hati yang kurang baik, Kirana selalu menghiburnya tepat waktu. Apakah ini yang sering dikatakan orang-orang tentang ikatan hati antara Ayah dan anak? Namun, kenapa Kirana memanggilnya Ayah? Terakhir kali itu untuk menghibur Gilbert, tetapi bagaimana dengan kali ini? Gilbert tidak bisa menyembunyikan kegembiraan

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.