Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 97

Angin dingin malam seperti pisau yang menusuk. Sheila tidak bisa menahan getaran karena kedinginan. Dia secara naluriah menyusutkan lehernya. Dia mengulurkan tangan, mengembuskan napas hangat. Melihat uap putih itu dengan cepat menghilang di udara, lalu dia bergumam, "Malam ini mungkin akan turun hujan." Belum selesai berbicara, hujan sudah mulai jatuh dari langit. Sheila mengulurkan tangan. Hujan itu jatuh di telapak tangannya. Dia merasakan suhunya di telapak tangan yang meninggalkan rasa dingin di telapak tangannya. Luki melihat situasi itu, melangkah maju, meraih tangan kecil Sheila, lalu berkata pelan, "Masuklah, di luar terlalu dingin." Setelah berbicara, Luki melempar kunci mobilnya kepada seorang pelayan parkir di pintu, lalu menggenggam tangan Sheila dan masuk ke kelab. Tatapan Sheila secara tidak sadar jatuh pada tangan Luki yang menggenggam tangannya. Tangannya sangat besar dan sangat hangat. Tangan Sheila yang awalnya agak dingin, seketika merasakan kehangatan. Dia merasaka

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.