Bab 71
Setelah selesai makan, Sheila melihat Luki membersihkan piring dan mangkuk. Dia merasa tidak enak dan berkata, "Biar aku saja."
"Boleh. Kamu bantu aku sedikit saja."
"Aku nggak mau bantu sedikit-sedikit."
"Kalau begitu, kamu istirahat saja."
Sheila mendengus dan duduk di sofa kecil di ruang tamu sambil bermain ponsel.
Dia melihat jam dan menyadari sudah hampir pukul dua belas malam.
Saat Sheila ingin menelepon Wanda, pesan WhatsApp dari Wanda muncul lebih dulu.
Wanda: [Jujur padaku, apa pria itu sedang mendekatimu?]
Sheila agak bingung.
Dia membalas dengan sebuah emoji bingung.
Wanda: [Jangan pura-pura.]
Sheila: [Pura-pura apa? Kamu bicara tentang siapa?]
Wanda langsung membalas: [Luki. Kalian berdua ada hubungan apa?]
Melihat nama Luki, Sheila tanpa sadar melirik ke arah dapur. Tanpa berpikir panjang, dia mengangkat ponselnya dan mengambil foto Luki yang sedang mencuci piring, lalu mengirimkannya.
Setelah beberapa lama, pesan dari Wanda masuk lagi.
Wanda: [Astaga, lihatlah bahu lebar

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link