Bab 54
Setelah mengatakan itu, dia meninggalkan kartu namanya dan dengan nada serius memperingatkan, "Kalau uangnya kurang, hubungi aku. Satu hal yang perlu kamu ingat, amarah Kak Luki itu seperti bom, yang mudah meledak. Aku sarankan jangan mengganggunya."
Saat Helena mendengar itu, dia dengan rasa takut mengangkat pandangannya melihat Luki.
Setelah bertemu dengan tatapan Luki yang menyeramkan dan mematikan itu, dia langsung menunduk ketakutan, lalu mulai terisak pelan.
Yansen menggelengkan kepalanya tanpa daya, kemudian dia mendekati Luki dan membujuknya, "Kak Luki, kenapa kamu begitu terprovokasi?"
Wajah Luki masih muram, dia tidak berkata sepatah kata pun. Dia langsung melepas jas mahal yang dikenakannya dan membuangnya ke tempat sampah di sampingnya, lalu segera menuju tempat parkir.
Yansen melirik dan merasa sayang karena baju semahal itu dibuang begitu saja.
Dia menoleh ke Helena dan berkata, "Kak Luki terobsesi sama kebersihan, jadi sebaiknya jauhi dia."
Setelah mengatakan itu, dia be

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link