Bab 37
Johan mengangkat kepala, pipinya menempel pada pipi Sheila, dan berbisik di dekat telinganya, "Aku menunggu hari di mana kamu memohon padaku. Saat itu, aku nggak akan semudah ini untuk diajak bicara."
Sheila tertegun sejenak, lalu mendorongnya menjauh.
"Johan, kamu benar-benar gila!"
Johan tertawa pelan. "Sheila, kita sudah kenal selama tiga tahun. Bukankah kamu sudah tahu siapa diriku sejak awal? Bukankah kamu yang pertama kali mendekatiku?"
Seluruh tubuh Sheila gemetar dan bibirnya terkatup erat.
Johan melanjutkan bicara, "Lagi pula, bagaimana bisa kamu merayu Yansen? Yansen terkenal sebagai pria yang suka berganti-ganti pasangan. Lebih baik denganku daripada dengannya."
"Omong kosong!"
Sheila tidak bisa menahan diri untuk mengumpat.
Johan tertegun sejenak dan senyumannya makin dalam.
"Sheila, sekarang kamu benar-benar membuatku terkejut."
Selama tiga tahun yang lalu, Sheila sangat baik padanya. Dia begitu baik seolah-olah dia bukan manusia biasa, dia seperti robot yang sudah sesuai

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link