Bab 35
Tahun lalu, ibunya menjual Taman Mawar dengan harga rendah karena untuk biaya pengobatan. Tidak disangka Taman Mawar lagi-lagi muncul di sini.
"Dua belas miliar."
"Enam belas miliar."
"Taman Mawar enam belas miliar sekali." "
"Dua puluh miliar."
Dengan terus meningkatnya harga, tangan Sheila yang diletakkan di pangkuan makin menggenggam erat.
Awalnya, Luki yang sedang marah melihat perubahan dirinya, bibirnya yang merah tidak bisa menahan diri untuk berbicara, "Ada apa denganmu?"
Tangan Sheila yang diletakkan di pangkuan yang makin mengepal pun mengendur.
Dia hanya melirik sekilas kepada Luki, tidak mengeluarkan suara.
Luki melihat dia tidak memedulikannya lagi, nada suaranya menjadi dingin.
"Dasar bocah nggak sopan, Kakak bicara sama kamu dan kamu nggak jawab ucapan Kakak."
Sheila mengangkat kepalanya.
Barulah Luki melihat matanya yang agak merah.
Dia tidak takut pada apa pun, hanya takut bocah ini menangis.
Ketika menangis, rasanya seperti membuka pintu air dan tidak bisa dihentikan.

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link