Bab 50
Sheila mengangkat kepalanya dan melihat Ferdi datang dengan wajah cemas.
Ferdi mengenakan mantel hitam dengan kerah biru tua yang kusut. Kelihatan jelas bahwa dia masih memakai piama.
Sheila terharu dengan tindakan Ferdi yang datang tergesa-gesa tanpa memperhatikan penampilannya, dia pasti adalah dokter yang bertanggung jawab.
"Kak Sandy, mana pasiennya?"
"Ada di dalam. Masuklah."
Mendengar perintah Sandy, dokter membuka pintu kamar pasien.
Tidak ada yang berani menghalangi. Menghalangi berarti menunda waktu. Tidak ada yang berani tanggung jawab jika terjadi sesuatu pada pasien.
Setelah Ferdi masuk ke kamar pasien, seolah-olah melihat harapan, Dokter Rani melepas masker dan berkata dengan tulus, "Halo, mohon bantuannya."
Semua orang di dalam kamar pasien sudah mendengar kabar bahwa pihak keluarga telah menghubungi dokter spesialis hati.
Teknologi medis dan peralatan medis di rumah sakit terbatas. Dalam kondisi saat ini, para dokter sudah berusaha sebisa mereka.
Ferdi tidak suka basa-ba

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link