Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 85

Ada sedikit kekecewaan di mata Aaron, tetapi dia takut membuat Orlin marah dan merusak suasana yang sudah mulai membaik. Dia menahan rasa sedih di hatinya dan memaksakan senyum. "Baik, aku ikuti apa yang Orlin mau. Kita makan dulu," ucapnya. Makan malam itu berlangsung dalam keheningan yang luar biasa. Satu-satunya suara hanyalah denting piring dan sumpit. Tidak ada satu pun kata yang terucap, suasananya terasa begitu berat. Setelah selesai makan, Daniel berniat membantu membersihkan meja, tetapi Aaron langsung bangkit lebih dulu dan dengan cepat membereskan semuanya. Orlin bahkan tidak sempat menghentikannya. "Kak, taruh saja di sana. Nanti aku yang cuci," kata Orlin sambil mengikuti Aaron ke dapur. "Tangan perempuan itu penting. Biar aku saja yang melakukannya," ucap Aaron. Nada bicaranya terdengar penuh kasih sayang. Orlin tertegun sejenak, tapi ekspresinya segera berubah dingin. Dia memegang pergelangan tangan kanannya dengan tangan kiri, lalu mengusapnya perlahan. Luka di sana mem

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.