Bab 72
Melihat Ian menghalangi jalannya dan Sinta yang terlihat seolah ingin menerkamnya, Orlin diam-diam mengerutkan keningnya.
Dia pikir sikapnya barusan sudah cukup jelas untuk membuat mereka menjauh, tetapi ternyata tidak ....
"Terima kasih, tapi nggak perlu," jawab Orlin.
Orlin tidak memberikan banyak penjelasan dan langsung berusaha pergi menghindari Ian.
Ian mengejar sambil berkata, "Kalau kamu mau pulang, biar aku antar dengan mobil saja. Suhu di luar makin dingin, aku khawatir ...."
"Pak Ian, aku benar-benar nggak perlu bantuanmu!" tolak Orlin dengan tegas.
Ian tertegun. Dia belum pernah melihat Orlin berbicara dengan nada sekasar itu. Dalam sekejap, amarah besar juga membara di dalam hatinya dan raut wajahnya berubah drastis.
Sejak kecil, Ian selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Belum pernah ada yang berani menentangnya, apalagi memperlakukannya dengan dingin seperti ini. Dia sudah berusaha keras untuk menarik perhatian Orlin, tetapi Orlin sama sekali tidak menghargai usahanya.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link