Bab 43
Ian menatap Orlin di bawah sinar bulan. Di bawah cahaya bulan yang samar itu, wajah Orlin terlihat makin cantik. Ian menelan ludah dan tersenyum tipis.
"Aku lihat jalanmu agak sempoyongan. Aku takut kamu jatuh. Tapi, aku nggak menyangka kamu nggak bisa minum banyak. Kalau tahu begini, aku nggak akan menyuruhmu minum."
Dulu, Aaron selalu mengawasinya dengan ketat, bahkan tempat seperti bar pun tidak pernah diperbolehkan untuk Orlin datangi. Di rumah pun, hanya pada waktu tertentu seperti hari raya besar, Orlin diizinkan minum sedikit bir merah atau bir buah yang kadar alkoholnya rendah.
Dua gelas bir malam ini benar-benar membuat Orlin mabuk.
Namun, dia tidak ingin terlibat dengan Ian. "Nggak apa-apa, kamu pulang saja. Aku bisa sendiri."
Dia pun berbalik dan melanjutkan langkahnya.
Dia tidak melihat kilatan kesuraman di mata Ian.
Setelah beberapa langkah, Ian sengaja menjegal kaki Orlin, lalu cepat-cepat membantunya. "Katanya nggak mabuk. Kalau bukan karena aku, kamu pasti sudah jatuh."
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link