Bab 214
Dari fotonya, sulit menilai seperti apa wajah Rachel. Namun, posturnya kelihatannya cukup bagus.
Ian sebenarnya mau menutup aplikasi dan menyimpan ponselnya, tetapi tiba-tiba dia melihat permintaan pertemanannya diterima.
"Halo, ini siapa ya?"
Setelah membaca pesan Rachel, jari Ian sempat ragu sejenak sebelum akhirnya mengetik balasan.
"Halo, Nona Rachel. Aku Ian, anaknya Arka. Ayahmu mungkin pernah bercerita soal aku, apa kamu masih ingat?"
Melihat Ian terus menatap layar ponselnya, Arka yang penasaran ikut mengintip. Menyadari mereka sudah mulai berbicara, Arka pun merasa senang.
"Bagus, terus saja mengobrol dengan Nona Rachel. Dia baru saja pulang dari luar negeri. Kalau ada waktu, ajak dia keluar jalan-jalan. Soal sekolah, kalau kamu nggak betah di sana, Ayah bisa cari penggantimu. Ayah juga bisa memindahkanmu kembali ke kota. Jadi, nanti kamu bisa ...."
Perkataan Arka sebenarnya demi kebaikan Ian. Jika terus mengajar di Kabupaten Nosia, Arka hanya bisa pulang di akhir pekan. Belum

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link