Bab 121
Memang, hujan deras semalam membuat suhu sangat dingin. Aaron yang kehujanan hampir mati kedinginan, tetapi dia sama sekali tidak berpikir untuk pergi.
Untungnya, Aaron tiba-tiba sangat mudah diajak bicara dan setuju untuk pergi, tetapi ada sesuatu yang terasa aneh.
Melihat ekspresi Orlin yang masih ragu, Aaron lantas mengeluarkan ponselnya dan menelepon Kiano.
"Alamat yang kamu kirimkan padaku waktu itu, tolong panggilkan taksi untuk menjemputku nanti."
Setelah mendengar persetujuan dari Kiano, Aaron menutup telepon dan menatap Orlin.
"Kamu dengar sendiri, 'kan? Sekarang, apa kamu percaya?"
Walaupun Orlin belum sepenuhnya yakin, lantaran Aaron sudah setuju untuk pergi, Orlin pun tidak ingin berkata lebih lanjut.
"Hmm, ayo makan."
Melihat bahwa Orlin memercayainya, Aaron tidak berkata apa-apa lagi. Orlin lalu pergi ke dapur untuk membawa sarapan yang sudah matang ke meja makan. Keduanya duduk dan makan tanpa banyak bicara.
Setelah makan, Orlin tidak langsung pergi ke sekolah. Dia naik
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link