Bab 116
Sebuah payung menutupi kepala Aaron.
Bulu mata Aaron bergerak sedikit, kemudian dia perlahan-lahan berbalik.
Wajah familier yang cantik itu masuk ke pandangannya.
Jakun Aaron bergerak naik turun. Dia memanggil nama Orlin dengan serak, "Orlin ...."
Orlin melihat tampang basah kuyup Aaron yang basah kuyup, memiringkan payung di tangannya ke arah Aaron dan makin mengencangkan payung di genggamannya.
"Kenapa nggak pergi?"
Wajah Orlin terkena paparan cahaya, jadi tidak terlalu terlihat emosinya.
Tatapan Aaron menjadi redup. Dia mengalihkan pandangannya, menatap ke lingkungan yang gelap, sekujur tubuhnya memancarkan kekosongan dan kesepian.
Orlin mengencangkan genggamannya, Aaron yang seperti ini membuatnya tak bisa berkata-kata.
Di dalam hatinya, Aaron selalu hebat. Dia pernah melihat kelembutan dan ketelitian pria itu, juga pernah melihat ketidaktaatan pria itu, tapi jarang melihat pria itu menunjukkan kelemahannya.
Aaron tidak bisa menjelaskan perasaan melihat Aaron meringkuk di samping p
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link