Bab 103
Sejenak, setiap orang tampak merenung dengan perasaan masing-masing.
Paula terlihat sangat marah karena perkataan Astrid tidak hanya menyakiti dirinya, tetapi juga menghina putrinya.
Perkataan itu membuatnya teringat masa-masa ketika dia hidup dalam kemiskinan dan kesulitan, selalu harus membaca ekspresi orang lain.
Dia tak ingin lagi mengalami hidup yang penuh penghinaan seperti itu.
Sudah bertahun-tahun, dia tidak pernah merasakan penghinaan seperti ini.
"Bu ...."
Paula baru saja ingin berbicara, tetapi Julia yang ada di sampingnya sudah lebih dulu berdiri.
"Nenek, kalau Nenek ingin menghinaku, aku masih bisa terima, tapi kenapa harus menghina ibuku juga?"
Julia menggigit bibirnya, air mata mengalir deras seolah-olah dia sedang menanggung penderitaan besar. Suaranya dipenuhi nada kecewa.
"Aku cuma suka sama Aaron. Apa salah kalau aku ingin bersamanya? Apa aku melakukan dosa besar sampai harus dihina seperti ini?"
"Aku tahu kalau Nenek nggak suka dengan latar belakangku, tapi aku juga
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link