Bab 76
Namun, gerakan Julian hanya sampai di situ. Dia memberi alasan, "Kalau kamu tidur begini, selimutnya kebuka dan anginnya bisa masuk."
" … "
Setelah Julian memeluknya, dia benar-benar nggak melakukan gerakan apa pun lagi. Victoria tidak mengambil tindakan lebih lanjut.
Kemudian, dari belakang Victoria, terdengar napas Julian yang mulai teratur.
Julian tertidur.
Victoria hanya terdiam.
Ternyata Julian hanya ingin tidur lebih nyaman dengan memeluknya.
Melalui kain tipis pada pakaian mereka, panas tubuh Julian seperti lava yang membara. Napasnya yang lembut menyentuh belakang telinga Victoria, sehingga membuatnya sangat gatal dan tidak nyaman. Aura maskulin Julian yang kuat terasa menyelubungi, dan membuatnya merasa canggung.
Victoria mencoba pelan-pelan menggeser tubuhnya, dan berusaha keluar dari pelukan Julian.
Julian membuka mata, dan suaranya yang serak bertanya, "Ada apa lagi?"
" … A, aku nggak bisa tidur."
Julian mulai terdengar tidak sabar. "Tutup mata dan jangan mikir yang aneh-an
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link