Bab 465
Julian tampaknya sangat marah dan Matanya merah seolah amarahnya memuncak. Dia mendekati Victoria, mencengkeram leher belakang Victoria, lalu menarik Victoria hingga ke depan tubuhnya.
Di balik setelan jas yang rapi dan tegas, dada Julian bergerak naik turun dengan cepat.
Namun, Victoria tidak sedikit pun menunjukkan rasa takut dan malah tertawa. "Pak Julian, kenapa harus marah seperti ini? Bukannya akhirnya kamu menikahi orang yang selama ini kamu inginkan? Seharusnya kamu senang. Tapi kenapa malah menunjukkan ekspresi seperti ini?"
Julian menatapnya dengan tajam. Kalau bisa, dia benar-benar ingin melahap Victoria hidup-hidup saat ini juga.
"Oh, apa itu karena anak? Kalau kalian nggak bisa punya anak, pergi saja ke lembaga adopsi dan adopsi satu. Nggak perlu terus memikirkan anak di perut orang lain." Victoria terus mengejek Julian.
Julian menyipitkan matanya. "Apa maksud perkataanmu? Kenapa kamu bisa tahu kalau Gabriella nggak bisa punya anak?"
Victoria tidak menjawab pertanyaan ini.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link