Bab 458
Victoria hanya pernah "mencuri" sejenak hak istimewa yang seharusnya menjadi milik Gabriella.
Dia menatap Julian. Alis tajam, mata tajam, dan wajah tampan dengan ketegasan dingin. Saat pria ini memutuskan untuk melindungi seorang wanita, dia benar-benar punya daya tarik yang memikat dan membuat jantung berdebar.
Tiba-tiba, Victoria merasa tidak ingin berdebat lagi.
Apa gunanya memperdebatkan apa yang benar dan yang salah?
Selama Julian berdiri di sisi Gabriella dan berkata kalau itu adalah kesalahan Victoria, maka itu adalah kesalahan Victoria.
Di hadapan Gabriella, Victoria selalu menjadi pihak yang kalah.
Victoria menertawakan dirinya sendiri. Sepasang matanya yang indah seperti mata rubah berkilauan, memancarkan kesedihan. Namun, keindahan itu tetap mencuri perhatian. "Pak Julian benar, kamu bukan datang untuk mencari keadilan. Orang dengan kekuasaan sepertimu, meski mengatakan kuda adalah rusa, itu nggak masalah. Aku harap setelah aku meminta maaf, Pak Julian akan membiarkanku perg
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link