Bab 28
Saat Victoria memeluknya, pinggang ramping dan berotot pria itu menegang sesaat, tetapi kemudian lengannya memeluk Victoria dengan lebih erat.
Kembang api melesat ke udara di belakang mereka, meledak dalam kegelapan malam, dan menerangi sungai di depan mereka. Victoria yang berada dalam pelukannya menatap ke atas dengan mata berbinar.
Julian tidak melihat kembang api itu, melainkan menundukkan kepala untuk menatap Victoria. Mata gadis ini berkilau seperti bintang, memantulkan cahaya kembang api, dan menciptakan pemandangan yang jauh lebih memikat.
Pada detik berikutnya, Julian menundukkan kepala dan mencium bibirnya.
Saat bibir yang dingin dan lembut menempel, kepala Victoria terasa kosong selama beberapa detik. Dia tidak bisa melihat kembang api yang indah atau mendengar sorak-sorai anak muda. Pikirannya hanya dipenuhi oleh ciuman ini.
Julian menciumnya dengan lembut dan penuh perasaan. Aroma tembakau yang segar memenuhi napas Victoria. Tubuhnya terasa lemas dan jantungnya berdetak ke
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link