Bab 224
Victoria melihat rektor dan rombongannya melalui jendela.
Dia melepaskan diri dari pelukan Julian, lalu menghapus air matanya.
Julian juga melihat mereka dan wajahnya langsung menjadi muram.
Rektor memimpin orang-orang itu menuju pintu ruang perawatan dan mengetuk pintu.
"Masuk." Julian berkata dengan suara dingin.
Rektor masuk, segera menunjukkan ekspresi keprihatinan, dan langsung berjalan menuju ranjang Victoria. "Bu Victoria, kami sudah memahami situasinya, kami sangat menyesal atas kejadian ini ... "
"Nggak usah basa-basi. Kejadian ini sudah terjadi, apa pihak kampus nggak berencana mengambil tindakan apa pun?"
Suara Julian terdengar tegas dan menekan.
Rektor tertegun sejenak, lalu berkata, "Terkait dengan cedera yang dialami Bu Victoria, pihak kampus akan menanggung seluruh biaya pengobatan dan biaya selanjutnya. Kalau Bu Victoria perlu istirahat untuk pemulihan, kami juga akan sepenuhnya mendukung."
Julian menjawab, "Pak Rektor, kamu tahu yang aku pedulikan bukanlah hal-hal ini.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link