Bab 210
"Hm ... oke. Aku akan ke sana setelah pulang kerja."
"Perlu dijemput sopir nggak?"
"Nggak usah, cuma mengantar makanan doang."
"Oke." Suara Julian terdengar tenang. Dia melirik jam tangannya dengan serius. "Sebentar lagi aku ada rapat. Waktu kamu tiba, bilang saja ke resepsionis biar dia membawamu ke atas. Aku nggak tahu kapan rapat ini akan selesai."
Victoria tentu saja memahami prioritas pekerjaannya." Oke."
Setelah Julian menutup telepon, Ryan, yang duduk di sisi meja rapat mendekatkan tubuhnya sambil memanjangkan lehernya. "Siapa itu? Antar makanan? Siapa yang mau mengantar makanan untukmu?"
Julian meliriknya. "Victoria."
"Tunggu, kenapa dia mengantar makanan untukmu? Bukannya kamu mau makan siang bersama para produser?"
"Apa boleh buat. Aku juga nggak menyangka dia akan mengantar makanan untukku. Kalau aku menolaknya dan nenek tahu, aku nggak akan bisa memberi penjelasan."
"Terus gimana dengan makan siang bersama produser itu?"
"Kamu sendiri juga sudah cukup." Julian menepuk bahu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link