Bab 200
Wanita itu memang cantik, tetapi otaknya kosong.
Wanita itu ragu selama beberapa menit. "Hmm ... Aku pilih yang ini. Gimana menurutmu, Pak Julian?"
Saat Julian melihat kartu yang dipilih wanita itu, dahinya agak berkerut, tetapi dia segera tersenyum. "Oke, kita keluarkan kartu ini."
Julian melemparkan kartu itu dengan santai.
Victoria menatap dengan sinis.
Begitu kartu itu keluar, permainan Julian benar-benar tamat, kecuali ketiga pemain lain mau memberikan kemenangan kepadanya.
Pada saat yang sama, ketiga orang di seberang meja menghela napas lega.
Terutama Ryan yang tidak bisa menyembunyikan perasaannya. Dia menepuk-nepuk dadanya. "Si*lan, bikin aku takut saja. Aku pikir kamu akan membuat langkah besar."
Victoria merasa kalau permainan ini sangat membosankan.
Dia tidak lagi tertarik menonton permainan, mulai melirik sekitar, sesekali memeriksa kuku, atau merapikan roknya.
Apa pun lebih baik daripada melihat Julian bersama gadis cantik berdada besar yang tidak berotak ini.
Meski gadis
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link