Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 140

"Harusnya nggak." Samuel mengerutkan keningnya. Meski begitu, sebagai kakak, dia tetap khawatir dengan kondisi adiknya. Setelah berpikir sejenak, dia berkata, "Keadaannya cukup darurat, jadi kita hanya bisa melakukan ini." Setelah mengatakan itu, Samuel berbalik dan kembali ke kamarnya. Tidak lama kemudian, dia keluar dengan sekelompok kunci cadangan. Dia langsung pergi membuka pintu kamar Selviana. Pintu terbuka. Mereka melihat Selviana berbaring di atas tempat tidur dengan kepala tertutup selimut dan sedang menangis dengan sangat sedih. Gadis remaja memang punya perasaan yang sangat sensitif. Victoria memberikan isyarat dengan matanya kepada Samuel kalau dia ingin berbicara dengan Selviana. Samuel mengangguk tanpa bersuara dan keluar dari lorong. "Selviana, Ibu ingin bicara denganmu. Apa kamu bisa kasih Ibu kesempatan untuk menjelaskan?" kata Victoria. Tangisan Selviana mulai mereda, tetapi tubuhnya tetap diam di bawah selimut dan tidak bergerak. Victoria perlahan mendekatinya. "Ibu

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.