Bab 107 Pengakuan yang Tiba-tiba
Yvonne berharap Henry akan membantunya menolak permintaan Elliot. Sayangnya, Henry justru hanya melihat ke arahnya dengan ekspresi dingin tanpa mengatakan sepatah kata pun. Sikap lelaki ini membuat Yvonne sakit hati. Ia merasa bila Henry tak bersikap adil padanya.
Yvonne melepaskan genggaman tangannya dari lengan baju Henry dan tersenyum ke arah Elliot.
“Maaf,Tuan Taylor. Aku rasa kami tidak bisa.”
“Kenapa? Bukankah kau ini temanku?”
Elliot memutar ponselnya di depan Yvonne dan berpura-pura tampak kecewa sambil melihat ke arah wanita itu.
Yvonne mengerutkan bibirnya.
“Itu ... hmm … kita hanya bertemu dua kali. Aku rasa kita belum sampai menjadi teman.”
“Tapi aku memperlakukanmu seperti temanku meski aku juga tidak tahu kenapa aku melakukannya. Tapi aku seperti mengagumimu. Aku merasa aku sudah menjadi temanmu ketika kali pertama kita bertemu. Sayangnya …” Elliot melihat ke arah Henry penuh arti.
Henry paham apa maksud tersirat dari kalimat lelaki ini. Raut wajahnya semaki
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link