Bab 91
Caroline terus mengoceh tanpa henti di sebelahku.
"Sudah kubilang, 'kan? Rafael itu suka padamu. Serius, Vanesa, kalau dibandingkan Albert si pecundang itu, Pak Rafael seratus kali jauh lebih baik. Dia bukan pria sembarangan."
"Dari segi karakter, latar belakang keluarga, dan kemampuan, bagian mana yang kurang? Dia punya semua dan semuanya top!"
"Vanesa, sudahlah, nggak usah merasa terbebani. Lagi pula, hubunganmu dengan Albert sudah nggak harmonis dari dulu. Wajar kalau akhirnya jadi begini."
Aku tidak bisa menyangkal yang satu itu.
Pada akhirnya, aku memilih gaun sederhana berwarna putih gading yang tampak manis dengan bordir motif batang dan bunga persik.
Aku belum pernah pakai yang satu ini. Tidak tahu juga kenapa aku membeli baju ini dulu.
Dilihat dari kualitas bahan dan hasil bordirannya, kelihatannya gaun ini seratus persen buatan tangan.
Senyum puas langsung terukir di bibirku begitu baju cantik ini melekat di tubuhku.
Aku tidak banyak komentar atau tampak keberatan, jadi Carol
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link