Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 74

Tujuh tangkai bunga itu sangat elegan dan subur. Aku menikmatinya dengan saksama. Caroline tiba-tiba mendekatkan wajahnya, lalu bertanya kepadaku, "Vanesa, apa kamu menyadari sesuatu?" Aku bertanya, "Apa?" Caroline menunjuk wajahku sambil berkata, "Coba lihat cermin." Dengan bingung, aku bercermin, lalu tiba-tiba terdiam. Di dalam cermin, tampak wajah cantik berseri-seri dan mata yang berbinar-binar serta senyum yang lebar. Wajah saat ini dan saat keluar dari rumah sakit dua minggu yang lalu benar-benar seperti dua orang yang berbeda. Yang satu wajahnya tampak lelah, acak-acakan, tidak bersemangat dengan mata yang suram dan lesu. Satunya lagi tampak ceria, bahagia, penuh semangat dengan mata berbinar-binar. Aku terpaku dan tanpa sadar menyentuh wajahku. Caroline mendekatiku, lalu berkata, "Cepat bilang, apa bunga itu Pak Rafael yang kirim?" Aku berteriak dalam hati. Lalu, aku sembarangan berbicara, "Ini hadiah ulang tahun untuk pelanggan VIP dari toko tempat aku biasa berbelanja." Caro

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.