Bab 749
Diana berkata, "Anak ini dari kecil selalu kaku dan serius, sama sekali nggak lucu. Akhir-akhir ini, dia akhirnya terlihat seperti anakku. Semua ini berkatmu Vanesa."
Diana tersenyum puas. Baru pada saat itulah aku mengerti mengapa belakangan ini Diana begitu bahagia serta bersikap baik padaku.
Ternyata Rafael dan Diana akhirnya lebih sering berkomunikasi. Mungkin selama bertahun-tahun ini, mereka tidak pernah berbicara dengan baik. Jangankan lagi berbincang santai di WhatsApp seperti sekarang.
Setelah membicarakan beberapa hal denganku, Diana mulai berdiskusi dengan desainer tentang detail gaun pengantinnya.
Beberapa penjahit membantuku mengukur ukuran tubuh untuk konfirmasi terakhir.
Tiba-tiba, Diana bertanya, "Oh ya, sepertinya ada yang kurang."
Para desainer bertanya apa yang kurang.
Diana menunjuk ke arah rambutku. "Kurang mahkota."
Dia seperti menemukan hal baru. "Mahkota! Harus yang berlian, pakai yang berlian."
Aku buru-buru menahannya, "Bu, aku nggak perlu mahkota."
Diana meng

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link