Bab 501
Aku melangkah maju dan memberi salam.
Pak Riandy mengangguk ringan, tatapan tajamnya dengan cepat mengamati diriku dari atas ke bawah.
Setelah itu, dia sedikit mengangguk lagi, dan sorot matanya yang semula dingin kini tampak agak melunak. "Putri keluarga Hudgen memang berkarisma."
Aku menghela napas lega, lalu menyerahkan hadiah pertemuan yang sudah kusiapkan.
Pak Riandy melirik sekilas, tetapi tidak segera menerimanya.
"Pertemuan pertama ini seharusnya aku yang memberikan hadiah kepadamu," katanya dengan nada tenang.
Aku segera menjawab, "Sebagai generasi muda, sudah sepantasnya aku menunjukkan rasa hormat lewat hadiah ini, apalagi di kesempatan spesial seperti ulang tahun Bibi Diana."
Baru setelah itu, dia menerima hadiahku.
Dia membuka kotak itu dengan santai, sekilas memeriksanya, dan sorot matanya tampak sedikit tergerak.
Dia mengangguk puas. "Kamu memang mempersiapkannya dengan hati," pujinya.
Setelah itu, dia menoleh ke arah pelayan di sampingnya dan berkata, "Ambilkan hadiah p
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link