Bab 469
Saat mendengar hal itu, Caroline memelototiku. Dia pasti juga merasa sangat kecewa karena aku tidak bisa berbuat lebih baik.
Aku dan Caroline kembali ke ruang perawatan, dan ternyata Novia belum pergi.
Dia sedang mengupas buah, lalu memotongnya menjadi potongan-potongan kecil ke dalam piring.
Saat melihat tangannya yang baru saja memeras pel memegang buah yang sudah dikupas, Caroline tidak bisa berkata apa-apa.
Dia segera merebut pisau buah dan mangkuk dari tangan Novia dan berkata: "Nona Novia, tanganmu terluka, cepat istirahatlah."
Novia dengan malu-malu melirikku dan berkata, "Aku baik-baik saja. Nona Vanesa, apa kamu sudah selesai pemeriksaan? Apa kata dokternya?"
Aku menjawab dengan samar-samar dan mulai menyarankan, "Nona Novia, hari ini Rafael nggak datang. Dia sedang sibuk rapat di perusahaan. Bagaimana kalau kamu pulang dulu saja?"
Ekspresi Novia seketika menjadi suram. Dia menunduk dengan tak berdaya dan berkata, "Apa Nona Vanesa merasa terganggu dengan keberadaanku di sini?
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link