Bab 311
Aku takut suasana tiba-tiba membeku.
Hatiku dipenuhi dengan kecemasan dan ketakutan.
Rafael selalu bersikap misterius, tetapi aku sangat percaya padanya.
Lagi pula, dia punya banyak urusan yang harus diselesaikan.
Namun, kedatangan kakakku membuatku merasa bahwa perjalanannya kali ini berbeda dari biasanya.
Aku mengernyit sambil berkata, "Kak, Kak Rafael ada bilang dia dinas ke mana, nggak? Dinas berapa hari?"
Kakakku menggaruk kepalanya dengan kesal, lalu berkata, "Nggak ada. Dia hanya meneleponku dan memintaku untuk menjagamu beberapa hari ini. Kebetulan aku tahu kamu datang ke tempat Wendy, jadi aku meninggalkan pekerjaanku dan datang menjemputmu. Kenapa dia nggak bilang padamu kalau dia akan pergi dinas?"
Kakakku sangat tidak puas.
Saking marahnya, dia sampai melempar pisau dan garpunya, tidak mau makan steikku lagi.
Saat menyajikan steik yang baru saja digoreng, Wendy melihat ekspresi kami bertiga sangat aneh.
Dia bertanya, "Kenapa?"
Kakakku dengan kesal berkata, "Nggak apa-apa, a
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link