Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 30

Setelah mengatakan itu, aku merasa kepalaku mulai pusing. Cahaya emas berkilauan di depan mataku. Aku tahu tekanan di dalam kepalaku mulai tinggi lagi. Aku menarik Caroline dan berbisik, "Usir dia. Aku nggak ingin bertemu dengannya." Tubuhku gemetar saat berbicara. Aku bisa merasakan refleks pertama dari tubuh ini adalah kemarahan. Dengan sedih, aku menyadari kalau aku tidak bisa mengabaikan hal ini. Aku masih bisa marah, merasa geram, dan bahkan ingin mengamuk. Entah ini ingatan yang hilang mulai pulih atau hanya efek samping dari gegar otak. Namun, aku tahu tubuhku tidak nyaman saat ini. Selama itu melibatkan Albert atau Celine, aku merasa sangat tidak nyaman. Rasa tidak nyaman ini hampir seperti penyakit yang tertanam di dalam lubuk pikiranku. Caroline menyadari ada sesuatu yang tidak beres denganku. Dia mulai mengusir Celine. "Celine, nggak ada yang mau Vanesa katakan padamu. Mau kamu datang minta maaf atau pamer, kami berdua nggak peduli." Caroline memakinya, "Lalat suka hinggap d

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.