Bab 275
Kata-kata berikutnya tak lagi terdengar olehku, seolah-olah telingaku tiba-tiba tertutup oleh lapisan tipis membran. Apa yang dikatakan orang di luar terdengar kabur dan samar.
Mataku juga mulai kabur, pikiranku berdengung.
Malunya.
Perasaan ini pertama kali menyerangku dengan begitu kuat.
Seperti saat aku berusia lima tahun, ibuku membawaku ke rumah tetangga untuk bermain. Saat itu, aku sedang dalam masa gigi tanggal, tidak sengaja mencuri sepotong kecil kue, dan langsung ketahuan oleh kakak lelaki tetangga.
Oh, jadi kamu gadis kecil yang tidak tahu malu.
Oh, jadi kamu pencuri, yang berani mencuri barang yang bukan milikmu.
Hahahaha ... Suara ejekan itu makin keras di dalam kepalaku.
Aku rasa aku mendengar Rafael berkata beberapa kata, lalu menarik tanganku pergi dari rumah keluarga Winsley.
Saat duduk di dalam mobil, perlahan aku kembali sadar.
Rafael menatapku dengan tajam.
Aku mengusap mataku lalu berkata, "Kak Rafael, aku baik-baik saja."
Rafael menghela napas panjang, memelukku d
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link