Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 23

Mana mungkin aku tidak marah? Meski aku dan Albert tidak punya perasaan apa pun, tetapi sebelum bercerai denganku, dia sudah berkencan dengan wanita lain. Dia bahkan memberikan bunga dan cincin berlian. Setiap wanita pasti akan marah, 'kan? Aku bisa membayangkan bagaimana aku dikalahkan berulang kali oleh trik Celine sebelum kehilangan ingatan hingga aku hancur berkeping-keping. Aku berkata kepada Caroline, "Aku marah, tapi bukannya kalau marah berarti aku jatuh ke dalam perangkapnya? Caroline, kamu juga jangan marah. Kita lihat saja mereka terus berulah." Caroline yang berada di seberang telepon terdiam untuk beberapa saat dan akhirnya berkata, "Vanesa, aku sangat merasa kasihan sama kamu." Dia berhenti sejenak dan berkata lagi, "Kenapa Albert nggak mencintaimu padahal kamu sebaik ini? Aku marah karena jelas-jelas Celine punya niat busuk, tapi kenapa semua orang nggak bisa melihatnya." Aku terdiam, sementara Caroline masih terus mengomel. Hatiku perlahan-lahan menjadi tenang. Aku berk

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.