Bab 237
Napas hangatnya menyapu telingaku, membuat seluruh tubuhku merinding.
Aku buru-buru ingin mendorongnya menjauh.
Namun, Alken sudah melangkah mundur sambil tersenyum, membuat tanganku menggapai udara kosong.
Aku berkata dengan kesal, "Pak Alken, jangan main-main seperti ini lagi."
Alken tersenyum dengan tatapan berbinar. Dia menggoda, "Tapi bagaimana kalau aku suka?"
Aku tak bisa berkata apa-apa.
Dia berkeliling di ruang rawat inap, melihat-lihat sekeliling dengan wajah bosan.
Aku melirik infusku. Ternyata sudah habis.
Perawat datang untuk mencabut jarum infus, sementara Alken mulai mengobrol dengan perawat itu.
Entah bagaimana caranya, dia berhasil membuat perawat itu tersipu dengan wajah merah hanya dengan beberapa kalimat.
Demi bisa berbicara lebih lama dengannya, perawat itu berlama-lama di ruang rawat inapku sebelum akhirnya pergi.
Lalu, Alken duduk di tepi tempat tidurku, meluruskan kakinya yang panjang dengan santai di kursi.
Gayanya terlihat sangat santai, sementara kaki panjang
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link