Bab 226
Dia berdiri di belakangku, tubuhnya tampak sedikit merosot.
Hatiku terasa sakit, aku meraih tangannya dan menatap Bu Adel, lalu berkata, "Bu Adel, dia masih muda, bisakah memberi dia sedikit muka? Jangan memarahinya seperti itu. Austin adalah anak yang baik."
Bu Adel tertawa sinis, memandangku dengan tajam dan berkata, "Vanesa, kamu sangat suka campur tangan. Dulu kamu yang mau menikah dengan anakku, sekarang kamu mau bercerai? Huh, aku dengar kamu sudah dapat penggantinya? Nggak heran ... "
Dua wanita di sampingnya langsung menatapku dengan pandangan penuh penghinaan.
Mereka saling berbisik, tatapan dan sikap mereka seperti pisau yang menusuk, membuatku sangat tidak nyaman.
Austin hampir saja melawan lagi, tetapi aku langsung menariknya untuk menenangkan dia.
Aku mencoba menahan amarah, lalu berkata kepada Bu Adel, "Bu Adel, ini tempat umum, nggak pantas berteriak dan bertengkar. Kalau sampai diketahui sama orang, itu tidak sopan."
Bu Adel tertawa dingin, lalu berkata, "Sopan? Ketika
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link