Bab 178
Setelah mengatakan beberapa kalimat, Rafael melihat bahwa Alken sama sekali tidak memerhatikan kata-katanya. Dia pun malas untuk terus menegurnya.
Rafael menoleh ke arahku sambil bertanya, "Berapa harga lukisan yang Alken beli hari ini?"
Aku ragu sejenak sebelum menyebutkan jumlahnya.
Rafael melirik Alken dengan tatapan dingin.
Alken tersenyum sinis, lalu berkata, "Kak, kenapa kamu melihatku dengan tatapan seperti itu? Apa uang dua miliar itu banyak? Sebenarnya, Vanesa mendapatkan untung 480 juta. Aku ini hanya membantu memberi dukungan!"
Rafael dengan dingin mengoreksi, "Jangan panggil dia Vanesa."
Alken tertawa, lalu membalas, "Lalu harus aku panggil apa? Nesa?"
Rafael menjawab dengan serius, "Dia adalah calon kakak iparmu. Jadi, panggil dia Nona Vanesa atau Kakak Ipar."
Aku merasa sangat canggung, hingga ingin rasanya aku masuk ke dalam lubang di lantai.
Alken tertawa santai, lalu berujar, "Kak, kamu memang pemberani. Tapi aku nggak menyangka kalau kamu yang biasanya serius dan menj
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link