Bab 148
Begitu melihat kakakku, aku langsung melambaikan tangan.
Kakakku kaget sekali melihatku datang. Dia bertanya, "Loh, Vanesa? Kok kamu ada di sini?"
Dia tidak mengacuhkan semua orang itu dan langsung berjalan menghampiriku.
"Aku bosan sekali di rumah sakit, Kak," gerutuku. Lalu, aku melanjutkan, "Jadi, aku minta Rafael untuk menemaniku jalan-jalan keluar."
"Ini pasti idemu, 'kan?" tanya kakakku, Jeff, sambil menatap Rafael dengan tajam.
"Yah, nggak mungkin juga dia terus-terusan mendekam di dalam, 'kan," sahut Rafael sambil tersenyum.
Ekspresi kakakku terlihat kesal sekali.
Karena ucapan Rafael itu ... terkesan menyembunyikan maksud yang lain.
"Vanesa, minta dia membawamu lagi ke lantai atas untuk istirahat," kata Jeff kepadaku. "Ada terlalu banyak orang di sini."
Jeff pun terdiam sejenak, lalu berkata lagi, "Atau sebentar lagi biar aku sendiri saja yang mengantarmu kembali ke rumah sakit."
"Nggak usah, Kak. Kakak antar saja orang yang harus Kakak antar. Biar Rafael yang mengantarku," ja
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link