Bab 144

Adakah yang lebih memalukan dari ini? Aku berpura-pura seolah tidak ada yang terjadi. Namun, karena wajahku mudah memerah, aku langsung pura-pura tidur setelah pemeriksaan selesai. Hanya saja, usahaku untuk menyembunyikan rasa malu itu tidak berhasil. Karena pada pukul setengah tujuh malam, Rafael datang. Kali ini, dia datang membawa dua wanita yang tampak seperti asisten. Dia berkata kepada mereka, "Aku ingin mengajaknya keluar untuk bersantai. Tolong bantu dia bersiap-siap." Kedua wanita itu tersenyum lembut, lalu berkata, "Baik. Silakan keluar sebentar, Pak Rafael." Mereka membuka koper yang dibawa, mengeluarkan berbagai macam barang. Aku melihat ada satu set gaun baru, kosmetik lengkap yang masih tersegel, serta pengering rambut. Aku terkejut sekaligus merasa gembira. Aku sudah dirawat di rumah sakit selama lebih dari sebulan. Jika dihitung sejak aku sadarkan diri, aku sudah berada di sini selama setengah bulan. Sejujurnya, bagi seorang wanita yang suka menjaga penampilan, ini adal